Apa Bedanya Acara Sangjit, Acara Lamaran, dan Acara Saserahan dalam Tradisi Tionghoa? Yuk, Kenali Bedanya Biar Nggak Bingung Lagi!

Kalau kamu atau pasangan punya latar belakang etnis Tionghoa, atau mungkin sahabatmu sedang mempersiapkan pernikahan ala Chinese wedding, kamu pasti familiar sama istilah Sangjit, Lamaran dan Saserahan.
Tapi… banyak banget yang masih suka keliru nih! Bahkan ada yang ngira tiga acara ini tuh sama. Padahal, ketiganya punya fungsi dan makna yang beda-beda, lho.
Yuk, kita bedah bareng perbedaan antara Sangjit, Lamaran, dan Saserahan supaya kamu makin siap dalam menyambut hari bahagia!
1. Acara Lamaran: Minta Restu dan "Resmi" Duluan, Yuk!
Apa itu Acara Lamaran?
Acara Lamaran atau engagement ceremony dalam budaya Tionghoa modern biasanya jadi momen awal yang penting banget. Di sinilah keluarga pria datang ke rumah keluarga wanita untuk meminta restu dan menyampaikan niat serius untuk menikah.
Tujuannya?
- Jadi ajang perkenalan resmi antar keluarga besar.
- Menandai bahwa hubungan pasangan sudah memasuki tahap serius dan siap ke jenjang pernikahan.
- Kadang sekalian tentuin tanggal baik untuk acara sangjit atau pernikahan nanti.
Ciri-cirinya:
- Formatnya bisa cukup santai atau semi-formal.
- Belum ada penyerahan seserahan lengkap.
- Biasanya ditutup dengan tukar cincin sebagai simbol ikatan dan komitmen.
2. Acara Sangjit: Prosesi Simbolis dan Penuh Makna
Apa itu Sangjit?
Sangjit (送日) adalah salah satu prosesi khas budaya Tionghoa yang sangat penting menjelang pernikahan. Secara tradisional, ini adalah hari ketika keluarga pria mengantarkan seserahan secara resmi ke rumah keluarga wanita.
Sangjit = Upacara "pengantar" hadiah + simbol restu.
Biasanya, acara ini berlangsung 1-2 bulan sebelum hari H pernikahan.
Apa yang dibawa saat Sangjit?
Sesuai tradisi, keluarga pria akan membawa nampan-nampan cantik berisi:
- Kue keranjang (simbol kebahagiaan dan kehangatan)
- Uang pesta atau uang susu
- Perhiasan untuk calon pengantin wanita
- Kain atau baju
- Makanan kaleng dan buah-buahan
- Arak atau minuman
Semua barang ini bukan sekadar hadiah, tapi simbol doa dan harapan untuk kehidupan pernikahan yang makmur, rukun, dan langgeng.
Prosesnya:
- Keluarga pria datang membawa seserahan (biasanya dibantu saudara perempuan).
- Keluarga wanita menerima dan membalas sebagian (biasanya berupa makanan ringan atau simbolik).
- Calon pengantin wanita akan dipakaikan perhiasan dari keluarga pria—momen ini super penting dan sering jadi highlight Sangjit!
Yang Perlu Diketahui:
- Acara ini lebih formal dan sakral dibanding lamaran.
- Biasanya diadakan dengan dekorasi khas merah dan emas.
- Foto-foto ala Chinese heritage banyak banget diambil di sini!
3. Saserahan: Tradisi Universal, Tapi Bisa Disesuaikan
Apa itu Saserahan?
Saserahan adalah istilah yang lebih umum digunakan dalam budaya Indonesia—termasuk dalam adat Jawa, Sunda, hingga modern Tionghoa-Indonesia.
Kalau kamu atau pasangan berasal dari keluarga Tionghoa yang juga mengadopsi budaya lokal, acara saserahan bisa jadi semacam "gabungan" atau pelengkap dari prosesi yang sudah dilakukan.
Bedanya Apa?
- Saserahan sering diartikan sebagai bagian dari acara H-1 atau bahkan pagi sebelum akad/pernikahan.
- Sifatnya bisa lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan dan tradisi keluarga masing-masing.
- Isi saserahan bisa mirip dengan sangjit, tapi sering kali lebih lengkap dan termasuk barang pribadi calon mempelai wanita seperti skincare, alat makeup, baju tidur, dll.
Siapa yang biasanya melaksanakan saserahan?
Pasangan yang ingin tetap menjalankan adat Tionghoa namun juga menggabungkannya dengan budaya lokal.
Jadi, Mana yang Harus Kamu Pilih?
Jawabannya tergantung tradisi keluarga dan preferensi pribadi.
- Kalau kamu mau full adat Tionghoa, lamaran + sangjit adalah paket wajib.
- Kalau kamu mau ada sentuhan lokal atau gabungan, bisa juga tambahkan saserahan.
- Bisa juga gabungkan lamaran dan sangjit dalam satu hari, terutama untuk efisiensi waktu dan budget.
Yang penting, semua prosesi ini harus dilakukan dengan penuh rasa hormat, kebersamaan, dan komunikasi yang baik antar dua keluarga.
Kesimpulan
Sebelum menuju hari H, memang ada banyak tahapan dalam pernikahan adat Tionghoa. Mulai dari lamaran yang menjadi pembuka, sangjit sebagai momen utama penyerahan simbolik, hingga saserahan yang bisa disesuaikan dengan adat lokal.
Dengan memahami perbedaan dan makna dari masing-masing acara, kamu jadi bisa merancang pernikahan yang bukan cuma indah, tapi juga penuh nilai budaya dan makna.