Mahar vs Mas Kawin: Emangnya Beda? Ini Jawaban yang Sering Bikin Calon Pengantin Bingung!

Mahar vs Mas Kawin: Emangnya Beda? Ini Jawaban yang Sering Bikin Calon Pengantin Bingung!
Mahar vs Mas Kawin: Emangnya Beda? Ini Jawaban yang Sering Bikin Calon Pengantin Bingung!
Fiona

Saat nyiapin pernikahan, pasti kamu sering denger dua istilah ini: mahar dan mas kawin. Keduanya sering banget dipakai bergantian, bahkan kadang bikin bingung, “Lho, ini dua hal berbeda atau cuma beda nama doang, sih?”

Tenang! Artikel ini bakal bantu kamu ngerti perbedaan (atau justru persamaan?) antara mahar dan mas kawin. Yuk, scroll terus buat tahu jawabannya sebelum kamu bilang “sah!”

Apa Itu Mahar dan Mas Kawin?

Asal-usul Kata

  1. Mahar berasal dari bahasa Arab, yaitu al-mahr, yang artinya pemberian dari mempelai pria ke mempelai wanita saat akad nikah.
  2. Mas kawin sendiri adalah istilah yang lebih sering dipakai dalam bahasa Indonesia. Tapi secara makna, sebenernya... sama aja! Jadi gak ada perbedaan besar, cuma beda istilah aja.

Keduanya punya makna simbolis sebagai bentuk keseriusan dan tanggung jawab seorang pria untuk memulai rumah tangga bareng pasangannya.

Fungsi Utama Mahar / Mas Kawin

Selain sebagai simbol cinta dan komitmen, mahar atau mas kawin juga jadi tanda kesiapan finansial dari calon suami. Ini bisa jadi semacam “jaminan awal” kalau si dia siap secara lahir batin (termasuk dompet 😅).

Fungsi lainnya juga sebagai bentuk penghormatan kepada mempelai wanita dan keluarganya. Jadi bukan soal nominal semata, tapi lebih ke niat baik dan ketulusan.

Bentuk dan Nilai: Gak Harus Mahal, yang Penting Bermakna

Article image

Mahar dan mas kawin gak selalu harus dalam bentuk uang. Bisa juga berupa:

  1. Emas
  2. Seperangkat alat salat
  3. Hafalan Al-Qur’an
  4. Barang simbolik (misalnya buku favorit, tanaman, bahkan kopi kekinian 😍)
  5. Atau bahkan jasa! (misal ngajarin ngedit video, serius lho!)

Soal nilai, semua balik lagi ke kesepakatan kedua belah pihak. Jadi gak ada patokan harus sekian juta atau dalam bentuk tertentu.

Besarannya Diatur Siapa?

Banyak yang nanya, “Mas kawinnya minimal berapa, ya?” atau “Kalau gak mampu kasih emas, boleh gak?”

Jawabannya: boleh banget! Dalam ajaran Islam pun, gak ada patokan pasti soal besarannya. Yang penting:

  1. Disepakati dua belah pihak
  2. Dinyatakan secara jelas saat akad
  3. Bisa diberikan dengan ikhlas dan bukan paksaan

Tapi, beberapa adat di Indonesia emang kadang punya “aturan tidak tertulis” soal nominal. Jadi sebaiknya diskusikan bareng keluarga, biar semua tenang dan nyaman.

Kapan Harus Dikasih?

Biasanya, mahar atau mas kawin diberikan saat akad nikah. Tapi ada juga yang:

  1. Dikasih sebelum akad (alias DP mahar 😅)
  2. Diberikan secara cicilan kalau emang belum bisa langsung lunas
  3. Dibayar sebagian di depan, sisanya belakangan sesuai kesepakatan

Yang penting, semua dicatat dan disetujui bareng, biar gak jadi masalah di kemudian hari.

Mahar = Milik Istri 100%

Ini penting banget, ya! Begitu mahar atau mas kawin diberikan, itu sepenuhnya hak istri. Jadi gak boleh diambil lagi sama suami, apalagi diminta balikin 🤨

Kalau kamu bingung mau pilih mahar apa yang meaningful sekaligus punya value jangka panjang, emas bisa jadi pilihan aman. Selain timeless, emas juga stabil secara nilai dan cocok dijadikan tabungan masa depan.

Kesimpulan: Mahar dan Mas Kawin = Dua Nama, Satu Makna

Kalau kamu masih galau, ingat aja:

Mahar dan mas kawin itu sama. Bedanya cuma di istilah, bukan di makna.

Yang paling penting dalam mahar/mas kawin adalah:

  1. Disepakati bersama
  2. Diberikan dengan ikhlas
  3. Jadi simbol niat baik dan cinta tulus

So, jangan terlalu stres mikirin nominalnya. Fokus aja pada esensi dan niat baikmu buat membangun hidup bareng pasangan ❤️