Bolehkah Menikah di Bulan Ramadan? Ini Penjelasan, Tantangan, dan Berkahnya

Bolehkah Menikah di Bulan Ramadan? Ini Penjelasan, Tantangan, dan Berkahnya
Bolehkah Menikah di Bulan Ramadan? Ini Penjelasan, Tantangan, dan Berkahnya
Fiona

Pernikahan selalu jadi momen sakral yang ditunggu banyak pasangan. Tapi, pernah nggak kamu kepikiran buat menikah di bulan Ramadan? Pertanyaan ini sering muncul, terutama buat pasangan yang pengen nikah cepat tapi waktunya “ketiban” di bulan puasa.

Nah, sebenarnya boleh nggak sih menikah di bulan Ramadan menurut Islam? Jawabannya: boleh banget. Hukum Islam nggak pernah melarang seseorang melangsungkan akad nikah di bulan apa pun, termasuk Ramadan. Tapi, ada beberapa hal penting yang harus dipahami dulu biar pernikahan tetap sah, ibadah tetap jalan, dan suasana Ramadan tetap terjaga.

Di artikel ini, kita bakal bahas lengkap seputar hukum menikah di bulan Ramadan, tantangan yang mungkin dihadapi, sampai berkah yang bisa kamu dapatkan kalau memilih bulan suci sebagai waktu pernikahanmu.

Menikah dalam Islam: Ibadah dan Pahala

Dalam Islam, menikah bukan sekadar acara pesta. Lebih dari itu, pernikahan adalah ibadah yang mendatangkan pahala. Allah memerintahkan umat-Nya untuk hidup berpasangan karena itu adalah fitrah manusia. Jadi, kapan pun kamu merasa siap—secara lahir, batin, dan finansial—menikah bisa dilakukan, termasuk di bulan Ramadan.

Bulan Ramadan sendiri adalah bulan penuh berkah. Jadi, kalau akad nikah dilangsungkan di bulan ini, ibaratnya kamu sedang menggabungkan dua ibadah sekaligus: ibadah puasa dan ibadah pernikahan.

Jadi, Bolehkah Menikah di Bulan Ramadan?

Jawabannya: boleh dan sah. Nggak ada larangan dalam syariat Islam yang membatasi waktu pernikahan. Baik akad maupun ijab kabul tetap sah dilakukan di bulan Ramadan.

Yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana pasangan suami istri menjaga diri agar tidak melanggar aturan puasa. Karena di bulan Ramadan, umat Islam wajib menahan diri dari makan, minum, dan berhubungan seksual (jima) sejak fajar hingga magrib.

Kalau kamu dan pasangan bisa menahan diri, maka menikah di bulan Ramadan bukan masalah.

Hal Penting yang Harus Diperhatikan Kalau Menikah di Bulan Ramadan

Article image

Menikah di bulan Ramadan memang sah, tapi ada beberapa hal yang wajib kamu pahami biar nggak kebablasan:

1. Jangan Merusak Kesucian Ramadan

Buat pasangan pengantin baru, wajar banget kalau ada dorongan kuat untuk langsung membangun keintiman. Tapi, ingat: puasa harus tetap dijaga.

Hubungan suami istri hanya boleh dilakukan setelah berbuka puasa hingga sebelum imsak. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Baqarah ayat 187 yang memperbolehkan suami istri bercampur di malam hari Ramadan.

Kalau sampai melakukan jima di siang hari Ramadan, bukan hanya berdosa tapi juga harus bayar denda kaffarat, yaitu:

  1. Memerdekakan budak (kalau di zaman dulu), atau
  2. Puasa selama 60 hari berturut-turut, atau
  3. Memberi makan kepada 60 fakir miskin.

Bayangkan betapa berat konsekuensinya kalau nggak bisa menahan diri. Jadi, sebagai pengantin baru di bulan Ramadan, kamu dan pasangan perlu ekstra sabar.

2. Tantangan Resepsi Pernikahan di Bulan Ramadan

Selain urusan pribadi, ada juga tantangan teknis yang perlu dipikirkan. Resepsi pernikahan di bulan Ramadan biasanya sulit dilakukan di siang hari karena tamu sedang berpuasa.

Kalau digelar saat berbuka puasa, waktunya jadi terbatas. Setelah magrib biasanya dilanjutkan dengan shalat tarawih, jadi acara nggak bisa terlalu lama.

Solusinya?

  1. Fokus dulu ke akad nikah saat Ramadan.
  2. Resepsi atau syukuran bisa dilakukan setelah Lebaran (Idulfitri). Selain lebih leluasa, vibe Lebaran yang penuh kebahagiaan juga bisa bikin suasana resepsi makin meriah.

3. Berkah Menikah di Bulan Ramadan

Nah, ini bagian yang bikin banyak pasangan tetap semangat menikah di bulan Ramadan. Kenapa? Karena bulan ini penuh keberkahan.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan, dan doa orang yang berpuasa itu pasti dikabulkan."

Artinya, kalau kamu menikah di bulan Ramadan, ada banyak doa baik yang mengiringi. Bayangkan doa-doa tamu undangan yang sedang berpuasa, plus ibadah nikahmu sendiri yang jadi ladang pahala.

Nggak heran kalau banyak ulama menyebut menikah di Ramadan sebagai waktu terbaik untuk memulai kehidupan baru bersama pasangan.

Tips Menikah di Bulan Ramadan

Buat kamu yang memang sudah berencana nikah di bulan puasa, ada beberapa tips biar acara berjalan lancar dan tetap sesuai syariat:

  1. Fokus ke akad dulu. Jadikan akad nikah sebagai prioritas utama. Resepsi bisa diatur setelah Ramadan.
  2. Atur jadwal resepsi dengan bijak. Kalau mau tetap bikin acara saat Ramadan, bisa pilih waktu setelah tarawih atau sekalian pas buka bersama.
  3. Kontrol emosi dan nafsu. Sebagai pasangan baru, tantangan terbesarnya adalah menjaga diri di siang hari. Ingat pahala puasa dan keberkahan Ramadan.
  4. Manfaatkan keberkahan doa. Jangan lupa minta doa restu dari orang tua, keluarga, dan para tamu yang hadir. Doa di bulan Ramadan lebih mustajab.
  5. Tetap jaga ibadah. Jangan sampai karena sibuk urusan pernikahan, kamu jadi kendor shalat tarawih, tilawah, atau ibadah lainnya.

Kesimpulan: Nikah Ramadan, Kenapa Nggak?

Jadi, apakah boleh menikah di bulan Ramadan? Boleh banget. Bahkan bisa jadi momen penuh berkah kalau dijalani dengan bijak.

Yang penting, kamu dan pasangan paham aturan syariat, bisa menahan diri, serta menyesuaikan resepsi biar nggak mengganggu jalannya ibadah puasa dan tarawih. Kalau resepsi dirasa ribet, cukup akad dulu saat Ramadan, lalu pesta syukuran di bulan Syawal atau setelah Lebaran.

Pernikahan adalah ibadah. Ramadan juga ibadah. Kalau keduanya digabung, insyaAllah keberkahan akan berlipat ganda. Jadi, buat kamu yang sudah mantap menikah, jangan ragu lagi. Ramadan bisa jadi awal yang indah buat perjalanan rumah tanggamu.