10 Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa yang Sarat Makna & Tetap Hits di Zaman Now

Pernikahan adat Tionghoa nggak cuma terkenal dengan nuansa merah dan emas yang mencolok, tapi juga penuh dengan makna mendalam dan tradisi turun-temurun. Dari prosesi lamaran sampai minum teh bersama orang tua, semuanya punya filosofi tentang harapan baik: kebahagiaan, rejeki lancar, hingga hubungan harmonis selamanya.
Buat kamu yang lagi cari inspirasi pernikahan Tionghoa modern atau sekadar ingin tahu lebih dalam, yuk simak 10 tahapan tradisi pernikahan Tionghoa yang tetap relevan dan penuh makna ini!
1. Nembung ke Rumah Calon Gebetan
Dulu banget, calon pengantin pria bakal “nembung” atau menyampaikan niat serius untuk melamar sang calon istri langsung ke rumah orang tuanya. Nggak sendiri, dia biasanya datang bareng keluarga inti sambil pakai baju terbaik.
Yang penting: datang tepat waktu! Ini jadi bentuk penghargaan dan keseriusan ke keluarga calon mempelai wanita. Jangan sampai bikin calon mertua nunggu, ya!
2. Prosesi Lamaran alias Guo Da Li
Kalau tahap pertama diterima, lanjut ke Guo Da Li alias prosesi lamaran resmi. Di sini, pihak pria datang membawa seserahan sangjit. Isinya nggak main-main, lho. Biasanya ada 10 item penting, di antaranya:
- Nampan merah: simbol kebahagiaan dan kegembiraan. Jumlah nampan yang dibawa harus berjumlah genap.
- Angpau (uang susu + uang pesta) Adapun uang susu adalah simbol tanda balas jasa calon pengantin pria kepada orang tua calon pengantin wanita. Sedangkan uang pesta adalah mas kawin yang diberikan kepada calon mempelai wanita.
- Satu set pakaian wanita. Untuk menggambarkan kalau calon pengantin pria mampu menghidupi calon mempelai wanita
- Perawatan tubuh. Tujuannya agar calon mempelai wanita tetap merawat dirinya serta tampil menarik, terutama di hari H pernikahan keduanya
- Perhiasan emas. Lambang pengikat antara calon mempelai pria dengan calon mempelai wanita. Seserahan ini juga menjadi simbol harapan agar kehidupan pernikahan selalu diliputi keberuntungan.
- Buah-buahan berjumlah genap sebagai simbol kedamaian, kebahagiaan, rejeki berlimpah dan kesejahteraan.
- Lilin merah bergambar naga & phoenix. Keduanya harus berwarna merah dan diikat dengan pita merah. Mengapa? Sebagai simbol keselamatan,perlindungan, dan menangkal energi negatif yang muncul mendekati hari pernikahan.
- Makanan kaleng atau kaki babi. Seserahan kaki babi adalah simbol keselamatan. Jika tidak ada kaki babi maka bisa diganti dengan makanan kaleng dan harus berjumlah genap.
- Kue manis & lengket. Sebagai simbol kehidupan pernikahan akan selalu harmonis serta dilimpahi rezeki.
- Dua botol anggur merah atau sampanye. Merupakan simbol keberuntungan tidak hanya untuk calon pengantin tapi juga kedua orang tua. Seserahan yang sudah dibawa ini akan dibalas dengan dua botol sirup merah untuk diberikan calon pengantin wanita kepada calon pengantin pria.
Nantinya, pihak wanita akan membalas dengan dua botol sirup merah sebagai tanda penerimaan. Romantis tapi tetap tradisional banget!
3. Pilih Tanggal Cantik ala Feng Shui
Biar hoki dan langgeng, tanggal pernikahan dipilih berdasarkan perhitungan shio dan elemen lahir kedua mempelai. Biasanya konsultasi ke pakar feng shui atau orang pintar yang ngerti hitungan hari baik. Ini penting buat masa depan rumah tangga katanya!
4. Desain Undangan Bernuansa Merah Emas
Begitu tanggal disepakati, undangan pun mulai dicetak. Biasanya dominan warna merah-emas dengan aksara “Double Happiness” (囍). Ini jadi ikon wajib dalam pernikahan Tionghoa.
Kombinasi desain klasik + sentuhan modern bakal bikin undangan kamu tetap kekinian tapi tetap berakar budaya.
5. Ritual Pasang Kasur Pengantin
Dua atau tiga hari sebelum nikah, keluarga calon pengantin wanita akan menyiapkan kamar tidur untuk pengantin baru. Sprei, bantal, dan selimut semua warna merah ya!
Nggak lupa, ada buah-buahan juga di kamar sebagai lambang kesuburan. Tapi ingat, tempat tidur ini nggak boleh didudukin siapa pun sampai hari H!
6. Ritual Menyisir Rambut (Sangat Filosofis!)
Malam sebelum hari H, ada prosesi menyisir rambut yang filosofis banget. Calon pengantin mandi dengan air jeruk, lalu pakai baju merah dan sandal baru.
Sambil rambutnya disisir oleh seorang wanita yang sudah menikah bahagia, akan diucapkan 4 doa keberkahan:
- Sisiran pertama: Persatuan langgeng
- Sisiran kedua: Harmonis selamanya
- Sisiran ketiga: Banyak anak
- Sisiran keempat: Rejeki lancar dan umur panjang
Setelah itu rambut dijepit dengan benang merah dan daun cemara. So meaningful!
7. Pakaian Pengantin Wajib Ada Merah & Emas
Baju pengantin Tionghoa biasanya kaya simbol:
- Merah = cinta, hoki, kebahagiaan
- Emas = kekayaan dan keberlimpahan
- Naga & phoenix = keseimbangan
- Bebek mandarin = kesetiaan
- Kalung babi emas 24K = kesuburan
Perpaduan ini bikin tampilannya elegan sekaligus penuh doa baik.
8. Momen Seru: Jemput Calon Mempelai Wanita
Prosesi penjemputan biasanya rame banget! Ada tabuhan gong, tarian naga, dan suasana meriah.
Calon pengantin pria cuma bisa masuk ke rumah calon istrinya kalau pintunya dibuka oleh anggota keluarga termuda dari pihak wanita. Si pembuka pintu bakal dikasih angpau, dan dibalas dengan jeruk mandarin—simbol keberuntungan.
9. Ujian Cinta Calon Suami alias Chuangmen
Sebelum bisa ketemu calon istri, calon pengantin pria harus lewat ujian dulu, lho! Namanya Chuangmen. Ini kayak “games” dari bridesmaid dan keluarga wanita untuk ngetes kesungguhan cinta si cowok.
Ujiannya bisa:
- Jawab pertanyaan tentang pasangannya
- Makan makanan 4 rasa (pahit, manis, pedas, asam)
- Cari sepatu pengantin wanita yang disembunyikan
Baru setelah lolos, dia boleh ketemu si calon istri dan lanjut ke sesi minum teh.
10. Prosesi Tea Pai: Minum Teh Sambil Hormat Orang Tua
Ini salah satu momen paling menyentuh. Tea Pai adalah prosesi minum teh untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tua kedua belah pihak.
Teh diseduh pakai gula, kurma merah, longan dan biji lotus, lalu disajikan dalam cangkir "Double Happiness".
Keduanya akan:
- Memberi teh ke orang tua sambil berkata: "Tolong terima dan minumlah teh ini."
- Lalu dapat angpau & perhiasan sebagai restu
Baru setelah itu, pasangan dianggap resmi siap menikah secara agama dan negara.
Penutup: Tradisi yang Tetap Relevan & Bermakna
Meski zaman sudah berubah, tradisi pernikahan Tionghoa tetap relevan di era modern. Selain mempererat hubungan antar keluarga, setiap prosesi juga sarat makna dan doa baik.
Jadi buat kamu yang ingin menggabungkan nuansa tradisional dan kekinian di hari spesialmu, prosesi pernikahan Tionghoa bisa jadi pilihan yang penuh makna sekaligus instagramable banget!